KeMANGTEER di Suara Merdeka.
Betapa tidak, komunitas sukarelawan mangrove KeSEMaT, yang bernama KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER) yang baru saja resmi dilaunching pada tanggal 6 November 2009 di Kampus Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro ini, kini telah berhasil tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, sehingga menarik perhatian dari SM untuk menulis tentangnya sekaligus mengangkat profilnya di Rubrik Komunitas SM Minggu.
Perlu diketahui bersama bahwa SM yang merupakan Koran Lokal Terbesar di Jawa Tengah, memang mencoba mengangkat komunitas-komunitas yang adan di Semarang dan sekitarnya melalui rubrikasi, dengan tujuan untuk menginspirasi dan menginisiasi para pembacanya terhadap perkembangan komunitas di Semarang dan kota-kota lain di Jawa Tengah.
Selanjutnya, seperti yang ditulis SM dalam artikel yang berjudul “Mereka Yang Peduli Pada Mangrove” ini, bahwa KeMANGTEER saat ini memang berjumlah ribuan dan tersebar di seluruh Indonesia.
Pengertian KeMANGTEER sendiri diartikan oleh KeSEMaT sebagai seseorang yang telah pernah mengikuti salah satu program konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove KeSEMaT. KeMANGTEER terdiri dari individu peduli mangrove dengan latar belakang usia dan jenjang pendidikan yang berbeda, mulai dari SMP sampai dengan S2.
Banyaknya jumlah KeMANGTEER ini membuktikan, bahwa sebenarnya semangat konservasi mangrove di golongan akar rumput, sangatlah menggebu. Dengan demikian, walaupun ekosistem mangrove di Indonesia semakin hari semakin terancam keberadaannya, namun dengan adanya KeMANGTEER di setiap wilayah di Indonesia ini, semoga saja, sedikit banyak bisa turut membantu dan memberikan sumbangsihnya dalam mencegah kerusakannya.
Merunut sejarahnya, pembentukan KeMANGTEER sendiri, sebenarnya diawali dari sebuah wacana dari Departemen Pengembangan Organisasi (DEPORSI) KeSEMaT, untuk menciptakan sebuah wadah bagi para peserta program penyuluhan penanaman, pembiitan, dan pelatihan mangrove KeSEMaT, agar memiliki sebuah komunitas resmi berdampingan dengan KeSEMaT, sehingga lebih bisa mendalam lagi dalam menampung jiwa-jiwa konservasi mereka. Dan, seperti yang telah diinformasikan di atas, maka pada tanggal 6 November 2009, akhirnya wacana itu bisa terwujudkan.
Dengan ini, maka Keluarga Besar KeSEMaT mengucapkan SELAMAT kepada KeMANGTEER, karena berhasil mendapat perhatian dan “pengakuan” dari SM. Semoga komunitas sukarelawan mangrove ini, ke depan bisa lebih berkembang, sukses dan aktif lagi bersama KeSEMaT dan IKAMaT dalam merehabilitasi pesisir di Indonesia. Semangat KeMANGTEER! Semangat MANGROVER! (Sumber: KeSEMaTBLOG).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar