Mangrove adalah titipan anak cucu kita.
Acara dimulai dengan panitia yang mengarahkan peserta ke dermaga. Di dermaga ini, para panitia sudah menyiapkan empat buah perahu berukuran sedang untuk para peserta.
Perjalanan ke lokasi memakan waktu sekitar 20 menit. Di sepanjang perjalanan, hamparan hutan mangrove menyapa kami, tetapi sayang masyarakat belum sadar betapa pentingnya hutan mangrove untuk kehidupan mereka
Di bantaran tepi sungai, terlihat sampah-sampah menumpuk dan tersangkut di akar-akar mangrove sehingga membuat hutan mangrove tidak sedap dipandang mata. Kami miris melihat kondisi tersebut.
Tak terasa, kamipun tiba di spot penanaman yang disediakan. Hamparan luas lumpur terbentang di depan kami. Dikarenakan di saat itu air sedang surut, para peserta kemudian diarahkan ke suatu tempat oleh panitia. Disitulah, panitia menyiapkan bibit mangrove untuk ditanam.
Panitia juga tak lupa menjelaskan tentang jenis-jenis mangrove yang akan ditanam, yaitu Rhizhophora apiculata dan Bruguiera hainesii (Mata Buaya).
Setelah selesai penanaman, tidak lupa semua peserta dan panitia mengabadikan moment dengan berfoto bersama.
Sebelum meninggalkan spot penanaman, para peserta dan panitia bergotong royong membersihkan lokasi tersebut dari sampah.
Acara diakhiri dengan penandatanganan petisi di kain putih sebagai bentuk penolakan pengalihan fungsi hutan mangrove. (ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar