Tanam mangrove untuk anak cucu kita nanti.
Oh, ya. Acara mangroving kali ini, diadakan dalam rangka KeMANGTEER 17-an untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-70. Kece, kan!
Di kawasan mangrove yang berdekatan dengan kota Kendal ini, kita bisa menemukan bibit-bibit mangrove yang masih muda dan imut-imut, lho. Baby mangrove yang umurnya kurang lebih satu bulan ini, banyak ditemukan sebagai hasil dari penanaman mangrove warga sekitar Semarang yang peduli mangrove.
Tak hanya bibit mangrove saja yang bisa kita temui, di sini kita juga bisa juga berwisata lho, Teer. Ada perahu kecil yang disebut gethek yang bisa dinaiki untuk berkeliling melihat indahnya mangrove, tentu saja dengan jarak tempuh yang tak terlalu jauh.
Lanjut lagi, gazebo mangrove makin mempercantik kawasan ini, yang bisa dipergunakan untuk balai pertemuan dan beristirahat. Di dalam gazebo terdapat informasi tentang kekayaan flora dan fauna mangrove sehingga sangat bermanfaat sekali bagi kita yang baru belajar mangrove.
Kerennya lagi, di sini juga ada papan nama kegiatan penanaman mangrove dari KeSEMaT, sebagai bukti keberhasilan mereka dalam menanam beragam spesies mangrove.
Kegiatan ini selain diikuti oleh KeMANGTEER Semarang, juga dihadiri oleh perwakilan dari KeSEMaT, Yayasan IKAMaT dan CV. KeMANGI, juga warga sekitar dan beberapa relawan dari komunitas peduli lingkungan di Semarang.
"Senang sekali mendapatkan kesempatan menanam mangrove bareng KeMANGTEER Semarang, apalagi besok juga ada Upacara di Lumpur Mangrove. Positif banget kegiatan ini, bikin makin cinta sama mangrove," ujar salah satu peserta.
Mangroving ditutup dengan acara wajib, yaitu foto bersama. Sebelum pulang, para peserta dan panitia berkunjung ke Sentra Jajanan Mangrove dan Batik Mangrove milik warga binaan KeSEMaT. Semangteer! (ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar