Batik Bakau, nih. Kece, kan!
Hari pertama diisi dengan perkenalan peserta dan ramah tamah dari ketua panitia, yaitu Kak Aktia. Acara yang berlangsung di malam hari di Asrama Balatkop UMKM Jawa Tengah di Semarang ini diawali dengan games yang menarik.
"Gamesnya dibuat unik, dengan topi kertas bertuliskan segala hal yang berhubungan dengan mangrove, sekalian saling berkenalan antar peserta," ujar Kak Aktia.
Kak Aktia menambahkan bahwa MR sudah berlangsung sejak 2003, jadi merupakan program tertua KeSEMaT yang berlevel nasional.
Hai kedua diisi dengan pelatihan pelatihan yang membuat peserta dari berbagai kota, seperti Rembang, Semarang, Bogor, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Solo dan kota lainnya memiliki pengetahuan mangrove baru.
Semnas mangrovenya KeSEMaT, keren abis!
Kecenya lagi, para ahli itu dari para alumni KeSEMaT sendiri, yang tergabung di Yayasan IKAMaT dan CV. KeMANGI, yang sudah banyak disewa sebagai tenaga ahli mangrove dan mangroving melanglang buana ke seluruh Indonesia, lho. Hebat, kan!
Di hari ketiga, nanem mangrove di Kendal jadi pengalaman seru banget, karena harus jalan 2 km jauhnya untuk sampai ke lokasi penanaman.
"Warga sini juga melakukan hal yang sama, mereka bersusah-payah untuk menyelamatkan pesisir Kendal dari abrasi dengan berjalan kaki sejauh ini," ujar Kak Fahmi, selaku Presiden KeSEMaT.
MR 2015 memang keren, banyak ilmu baru yang ditularkan KeSEMaT kepada para peserta, apalagi di seminar nasionalnya mendatangkan pembicara dari KLHK, WII dan BMKG yang membahas mengenai fungsi dan manfaat mangrove dalam meminimalisir dampak pemanasan global.
Ada juga band mangrove pertama di dunia, yaitu KeSEMaTUSTIK yang menghibur peserta dengan lagu-lagunya yang indah.
"Saya baru tahu teknik membuat batik mangrove dari MR 2015 ini," pungkas Teer Dika. (ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar