KeMANGTEER Semarang di Maroon Mangrove Edu Park.
KeMANGTEER dalam hal ini diwakili oleh KeMANGTEER Semarang, turut hadir di acara ini. Acara dibuka dengan sambutan yang diberikan oleh Direktur Utama PT RNI Bapak Didik Prasetyo dan Walikota Semarang, Bapak Hendrar Prihadi yang menyatakan dukungannya terhadap dibangunnya MMEP.
"Harapannya, MMEP nantinya dapat dikembangkan menjadi eduwisata yang berbasis perlindungan ekosistem mangrove dan peningkatan pengetahuan masyarakat Kota Semarang,"
jelas Walikota.
Acara dilanjutkan dengan simbolisasi penyerahan bibit mangrove kepada Kelompok Tani Metal (Mekar Tani Lindung).
Dalam sambutannya, Pak Didik mengajak generasi muda untuk semakin perduli terhadap kelestarian lingkungan, terutama mangrove yang berfungsi untuk mencegah abrasi dan MMEP merupakan salah satu sarana yang nantinya dapat berfungsi sebagai edukasi publik.
Pembangunan MMEP dilatarbelakangi oleh keadaan lingkungan pesisir yang kian memprihatinkan akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melindungi lingkungan, terutama wilayah pesisir.
Tujuan utamanya, yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan pesisir dan juga meningkatkan sosialisasi manfaat mangrove kepada masyarakat.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan PT. Phapros Tbk terhadap program Pemerintah “Ijo Royo Royo” untuk memperluas ruang terbuka hijau bagi Kota Semarang. Peresmian MMEP ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati oleh Walikota Semarang.
Selain KeMANGTEER Semarang dan KeMANGTEER, acara ini dihadiri oleh Walikota Semarang, Deputi Meneg BUMN, Komisaris Utama RNI, direksi PT RNI, Dirut PT. Phapros Tbk, Danpusdiklat Penerbad, Danlanumad, GM Angkasa Pura, DKP Kota Semarang, DKP Kehutanan Kota Semarang, BLH Kota Semarang, PSDA dan ESDM Kota Semarang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Dinas Pendidikan Kota Semarang, Direksi Yayasan IKAMaT, Presiden KeSEMaT yang secara bersama-sama secara simbolis melakukan penanaman mangrove di Pantai Maron.
Dalam peresmian MMEP, PT. Phapros Tbk melakukan penanaman sebanyak 15.000 bibit mangrove dengan spesies Rhizophora. Saat ini, mangrove yang tumbuh di MMEP satu jenis saja, sedangkan komposisi mangrove di sekitar Pantai Maron, diantaranya ditemukan spesies mangrove Rhizophora mucronata, Avicennia marina, Ipomoea pes-caprae, Sesuvium portulacastrum, Hibiscus tiliaceus, Pemphis acidula, Sesbania grandiflora, dan Clorodenron inerme.
"Kedepan, kami akan terus meningkatkan keanekaragaman hayati di MMEP," tutur Dirut PT Phapros Tbk, Bapak Iswanto.
"Dalam peresmian MMEP, Ketua KeMANGTEER Semarang bersama Teer Semarang lainnya, juga turut menanam mangrove jenis Rhizophora. Harapannya, ini akan dapat membantu pemulihan lingkungan di kawasan pesisir Semarang yang memang sudah rusak parah, tergerus abrasi," papar Bapak M. Faisal R. selaku Dirut Yayasan IKAMaT yang menaungi manajemen KeMANGTEER. "Kedepan, kita juga akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk bersama-sama menyelamatkan mangrove, tak hanya di Semarang saja, tetapi di pulau-pulau lainnya, di seluruh Indonesia," pungkasnya. (SN/LTF).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar