Menyusuri sungai di antara rimbunnya mangrove Purworejo.
Komangjo sendiri adalah sebuah organisasi mangrove yang diinisiasi pendiriannya di Purworejo oleh salah satu Alumni KeSEMaT (AMaT), yaitu Kak Sapto Pamungkas yang memfokuskan diri pada kegiatan rehabilitasi dan pengelolaan mangrove dan pesisir di Pansel, Jawa. Kece, kan!
Agenda pertama Teer Jogja pada hari itu adalah monitoring di kawasan mangrove Pasir Mendit, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau perkembangan mangrove yang ditanam oleh Teer Jogja pada dua bulan yang lalu.
Berdasarkan pemantauan, 90 persen mangrove jenis Bruguiera yang ditanam di kawasan muara Sungai Bogowonto itu masih hidup dalam kondisi yang baik.
Selesai monitoring, Teer Jogja diajak oleh para anggota Komangjo untuk melakukan penanaman mangrove di Desa Gedangan, Purwodadi, Kabupaten Purworejo, JawaTengah.
Siap nanem mangrove, nih!
“Ini benar-benar pengalaman baru bagi saya, diajak naik perahu kayak. Meski awalnya agak takut bakal jatuh ke sungai, eh, di tengah-tengah perjalanan, perahunya malah sengaja dibalik biar penumpangnya jatuh di tengah sungai. Seru!,” ujar Teer Dinny.
Sesampainya di lokasi penanaman, para Teer Jogja langsung melakukan penanaman Apel Mangrove setelah sebelumnya diajak berkeliling memasuki “Lorong Mangrove” di Kali Pasir, Desa Gedangan.
Menurut Kak Sapto, selaku Ketua Komangjo, Apel Mangrove memang banyak ditanam di Desa Gedangan. Selain itu, Kak Sapto juga menuturkan bahwa ke depannya, Desa Gedangan akan dijadikan kawasan wisata mangrove terpadu. (MFP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar