Serunya Munas VI KeMANGTEER Indonesia.
"Kali ini, kami menanam 100 bibit mangrove jenis Rhizophora," ujar Teer Winda dari KeMANGTEER Semarang, selaku panitia lokal Munas VI KeMANGTEER. "Kami dibantu KeSEMaT dan Yayasan IKAMaT serta Kelompok Tani Mekar Tani Lindung (METAL) selaku warga binaan PT. Phapros Tbk dan Yayasan IKAMaT," tambahnya.
Acara dimulai dengan perjalanan dari wisma menuju ke lokasi penanaman mangrove, yaitu di Maroon Mangrove Edu Park (Maroon MEP). Perjalanan memakan waktu kurang lebih empat puluh lima menit, dengan bus.
Lagi nanem baby mangrove, nih. Seru banget!
"Jadi, dulu kondisi Maroon MEP ini belum seperti ini, dimana sudah ada beberapa fasilitas. Awalnya, KeSEMaT yang mengajari kami tentang fungsi dan manfaat mangrove, kemudian dengan dukungan dari Yayasan IKAMaT, Phapros dan Lanumad Ahmad Yani, kami mulai mengembangkan area mangrove yang tersisa ini menjadi Maroon MEP," kisah Pak Rusman.
Pak Rusman juga berpesan kepada rombongan KeMANGTEER dari berbagai kota di Indonesia untuk selalu menjaga teguh jiwa-jiwa sukarelawan mangrove sehingga dapat menjaga mangrove dari penebangan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Acara dilanjutkan dengan penanaman 100 bibit mangrove jenis Rhizophora. Para Teer nampak bersemangat dalam melakukan penanaman.
Cekrek..., cekrek. Keluarga KeMANGTEER Indonesia.
Selepas melakukan penanaman, kegiatan dilanjutkan dengan istirahat dan melakukan eksplorasi terhadap Maroon MEP.
"Setiap setengah jam ada pesawat yang lewat di sini. Jadi, bisa dapat foto yang bagus di jembatan berkeloknya," kata salah satu Teer.
Kegiatan hari itu ditutup dengan penutupan dan foto bersama yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang dam field trip bersama ke Kota Lama. (MFR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar