Teer Jakarta saat menanam mangrove di pesisir Semarang.
Pada kesempatan tersebut, saya dan teman-teman peserta MR 2017 lainnya, ikut menanam 2000 bibit mangrove. Penanaman tidak hanya melibatkan peserta, tetapi juga warga sekitar dan juga anak-anak SD. Mereka sangat antusias.
Menanam mangrove untuk masa depan yang lebih baik.
1. Bibit mangrove yang ditanam berjarak tiga ajirdari tepi agar daunny a tidak dimakan kambing yang memang banyak berkeliaran di sekitar lokasi penanaman.
2. Satu ajir diikat dengan tiga bibit, biasanya satu ajir satu bibit. Menurut budaya setempat, ini berfungsi sebagai penopang satu bibit dengan bibit lainnya agar dapat tumbuh optimal.
3. Karakteristik lumpur yang menurut saya cukup berat, jadi memberikan sensasi tersendiri saat menanam dan berjalan. Saat menanam, seolah-olah seperti sedang duduk di kursi.
Demikian sedikit pengalaman saat mangroving menanam mangrove di pesisir Semarang. Terus menanam mangrove untuk kita semua, karena bila ini dibiasakan, maka saat kecil suka menanam, saat dewasa bisa lestari bumi kita. (ADM/RPS/KJKT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar