Senangnya menanam mangrove bersama.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi lanjutan antara BPHMJ Arsitektur Lanskap USAKTI bersama KeMANGTEER Jakarta, setelah sebelumnya mereka mengundang KeMANGTEER Jakarta sebagai Pembicara Seminar Nasional di bulan November 2018.
"Aksi Peduli Lingkungan ini terselenggara setelah berkaca pada kejadian bencana alam di Palu, beberapa waktu yang lalu," jelas Ketuteer Nathasi. "Pesisir membutuhkan ekosistem hutan mangrove yang kini mulai tersisihkan karena maraknya pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam," tambahnya.
Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh Ketuteer Nathasi dan perwakilan dari BPHMJ Arsitektur Lanskap USAKTI. Setelah itu, juga dilakukan Edukasi dan Tata Cara Penanaman Mangrove.
Penyerahan Kenang-kenangan kepada KeMANGTEER Jakarta.
Beberapa biota juga hidup di kawasan ini, seperti Kepiting Bakau, Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dan juga beberapa jenis Burung Migran.
Sebanyak 100 bibit mangrove disediakan untuk Aksi Penanaman Mangrove kali ini. Peserta terlihat sangat antusias dan gembira saat menanam mangrove pada substrat lumpur. Selesai menanam, peserta langsung bersih-bersih dan kembali ke aula depan, kemudian Teer Desi memperkenalkan Olahan Mangrove kepada peserta.
"Senang sekali, Indonesia Animal Rescue (IAR) juga memberikan edukasi mengenai Monyet Ekor Panjang," jelas Ketuteer. "Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat, plakat, kemudian foto bersama. Terus beraksi baik pada lingkungan, ya," pungkasnya. (NF/ADM/KJKT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar