Menakjubkan, S. caseolaris ditemukan di KRB!
Loh, kok bisa, ya? Padahal KRB terletak pada ketinggian 260 meter di atas permukiaan laut. Kenapa bisa ditumbuhi oleh mangrove yang biasa ditemukan di daerah pesisir atau air payau?
Jika kalian berkunjung ke KRB dengan melewati pintu utama, kalian pasti akan sangat familiar dengan danau buatan yang berada di dekat pintu utama dan juga berdekatan dengan pintu belakang Istana Presiden di Bogor ini.
Di kawasan tengah danau buatan tersebut, kita bisa menemukan jenis mangrove Sonneratia caseolaris yang tumbuh-bergabung dengan vegetasi akuatik lainnya, di sekitar danau. Menakjubkan!
Menurut beberapa literasi, salah satu spesies mangrove yang toleran terhadap salinitas rendah adalah S. caseolaris. Spesies ini tumbuh di KRB dengan kelangsungan hidup yang baik. Satu individu ditanam pada tahun 1970 sebagai koleksi pertama, dan dua individu ditanam pada tahun 2006.
Spesies mangrove tersebut tumbuh dengan baik di habitat ex-situ (di luar habitat alami), karena lingkungan yang sesuai dan menyerupai habitat alaminya.
Spesies ini berfungsi mencegah abrasi di habitat alaminya. Namun, pada saat ke luar dari habitat alaminya, jenis mangrove ini dapat digunakan untuk mencegah erosi di tepi sungai atau danau dan tanah lereng dengan kelas erosi yang tinggi. (Warta Kebun Raya, Vol. 11 No. 1 Mei 2011. Hal. 22-27).
Nah, ternyata S. caseolaris atau yang lebih dikenal dengan nama lokal "Pidada" ini, mempunyai toleransi yang baik untuk hidup di daerah akuatik dengan kadar garam rendah, seperti danau dan sungai.
Buat kalian yang suka mangroving, kalau berkunjung ke KRB dan bertemu dengan spesies ini, jangan lupa untuk tag ke Instagram KeMANGTEER Jakarta, ya. (NF/ADM/KJKT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar